Dokumentasi ACT |
BANJARMASIN - Kebahagiaan warga Pulau Bromo merekah saat daging kurban mulai dipotong. Pemotongan daging kurban tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Dermawan Berqurban dari Global Qurban - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Penyembelihan dan pemotongan dilaksanakan pada 11 Agustus 2019 yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1440 Hijriah di depan Mesjid Byna Taqwa, Kelurahan Mantuil, Banjarmasin. warga sekitar melakukan penyembelihan hingga pembagian daging secara gotong royong.
Berdasarkan penuturan dari Fathurrahman, anggota tim Tagana Dinas Sosial Kota Banjarmasin, total daging yang disembelih berjumlah 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Penyembelihan berlangsung dari jam sembilan pagi. Proses penyembelihan hingga distribusi dibantu oleh warga sekitar.
Berdasarkan penuturan dari Fathurrahman, anggota tim Tagana Dinas Sosial Kota Banjarmasin, total daging yang disembelih berjumlah 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Penyembelihan berlangsung dari jam sembilan pagi. Proses penyembelihan hingga distribusi dibantu oleh warga sekitar.
"Kami menyembelih juga dibantu oleh relawa MRI ACT Kalsel dan sebagian TNI ada membantu. Yang susah itu jalan kesini gak ada soalnya daerah terisolir, walaupun masih dalam wilayah Kotamadya. Jadi hewan kurban harus naik kapal ferry dulu untuk menyeberang kemari," tutur Fathur.
Antusias masyarakat membantu pelaksanaan juga mewarnai kegiatan Dermawan Berqurban tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Atap selaku warga yang tinggal di pulau Bromo. Selain merasa bahagia, beliau juga mengharapkan bahwa kegiatan serupa bisa dilaksanakan lagi setiap tahun. "Bagus sekali, akhirnya kampung juga jadi ramai, sudah bertahun-tahun kampung kami tidak dapat kurban seperti ini," ungkapnya.
Penanggung jawab program ACT Kalsel Muhammad Budi Rahman menambahkan dipilihnya Pulau Bromo sebagai target sasaran program tersebut selain sudah bertahun-tahun warga pulau Bromo tidak mendapatkan daging sapi qurban, saat ini juga sedang dilanda bencana krisis air bersih. "Masyarakat sekitar hanya makan daging apabila ada acara tertentu. Terlebih saat ini beberapa sumber air sudah mulai asin. Semoga hangatnya daging kurban jadi pelipur lara untuk mereka," ucapnya.
Daging kurban sendiri didistribusikan kepada warga sekitar mulai pukul 14.40 WITA. Antusias warga bahkan agak sulit dibendung oleh para relawan, namun acara tetap berjalan lancar. Sebagian daging kurban juga didistribusikan dengan wadah besek dari bambu sebagai pengganti kantong plastik. Besek tersebut dinilai lebih ramah lingkungan.
(Reporter : Hasan- MRI ACT Banjarmasin)
Posting Komentar